Sorry, your country is not allowed to access this content.

Tuntut Pengunduran Diri PM Haiti, Ribuan Demonstran Bentrok Dengan Petugas

Kekerasan pecah di Port-au-Prince ketika ribuan warga turun ke jalan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Haiti Ariel Henry. Akibat kurangnya bahan bakar dan kekerasan meluas, melumpuhkan ibukota selama berminggu-minggu, Warga Haiti menuntut Perdana Menteri mundur.

Awal September, geng kuat Haiti blokir akses ke terminal bahan bakar terbesar di Haiti, mengumumkan mereka tidak akan bergerak sampai Henry mengundurkan diri. Bensin hanya dijual di pasar gelap dengan harga USD 30 atau Rp. 450 ribu per galon.

Kelangkaan dan biaya memaksa rumah sakit, perusahaan air botolan dan layanan utama saat otoritas kesehatan umumkan 8 kasus kolera teridentifikasi. Tingginya biaya hidup telah mendorong banyak orang Haiti ke kemiskinan dan kelaparan.

Haiti semakin tidak stabil sejak 7 Juli 2021 pembunuhan Presiden Jovenel Moïse dengan geng-geng yang semakin kuat karena pemerintahan Henry belum memiliki tanggal untuk pemilihan umum yang dijadwalkan akan diadakan tahun lalu.

Sumber APTN

(nas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Top