Polri gencarkan perang terhadap premanisme dan pungutan liar di Pelabuhan Tanjung Priok. Hasilnya, Polisi meringkus empat kelompok preman yang beraksi dengan kedok Perusahaan Jasa Pengawalan dan Pengamanan.
Mereka mengincar para sopir kontainer, serta perusahaan jasa ekpedisi. Para pelaku menarik uang Rp10 juta hingga Rp100 juta dari puluhan perusahaan ekspedisi.
Jumlah tersebut belum termasuk pungutan harian terhadap sopir. Polisi mengungkap, pimpinan perusahaan justru menjadi otak dibalik pungutan liar. Sementara koordinator lapangan, dilakukan kelompok preman atau asmoro
Kontributor : Denhelmi Sajangbati