Darwin Jazilin (12) warga Desa Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah, yang lebih memilih berjualan cilok dari pada bermain bersama teman-teman sebayanya. Berjualan cilok sudah dilakukan bocah kelas 1 SMP hampir sebulan lamanya. Setelah sekolah Darwin menyusul ibunya yang berjualan cilok di depan sebuah minimarket di Desa Cemani. Bergantian dengan sang ibu berkeliling menjajakan cilok sekaligus memberi istirahat sesaat untuk sang ibu.
Menurut Darwin, uang hasil berjualan cilok nantinya diserahkan kepada ibunya untuk kemudian disetor kepada pemilik usaha cilok. Dari keuntungan hasil dagang, Darwin kemudian mendapatkan uang sekitar Rp15-20 Ribu, uang tersebut ia kumpulkan sebagian untuk jajan dengan adiknya yang baru berusia tiga tahun, sedangkan sebagian lainnya ia gunakan untuk membeli paket internet untuk sekolah online.
Ayah Darwin merupakan seorang petugas kebersihan disebuah rumah sakit dan memiliki penghasilan yang terbatas, sehingga Darwin berinisiatif ikut membantu berdagang cilok untuk kebutuhan belajar onlinenya.