Untuk membuat mie tiwul para pengrajin harus mencari singkong di kebun, mengupas, menjemur hingga menjadi gaplek kemudian menumbuknya hingga lembut menjadi tepung. Setelah menjadi tepung kemudian dicampur bumbu yakni garam, ketumbar, merica, bawang putih dan sedikit bahan pengawet serta ditambahkan sedikit air panas agar tepungnya mengental menjadi satu dengan bumbu.
Setelah menjadi adonan kemudian dimasukkan kedalam cetakan yang terbuat dari paralon yang berlubang untuk menghasilkan mie bertekstur. Mie tiwul ini sudah ada sejak jaman dulu hampir seluruh penduduk Desa Sepat Masaran, Sragen, Jawa Tengah ini membuat mie tiwul sebagai mata pencaharian, sayangnya produksi mereka terbatas hanya 10-20 Kg perhari karena tidak didukung dengan tenaga mesin.