Asaad al-Nawajha, spesialis neonatal di RS Nasser, Gaza mengatakan beban kerja di bagian bersalin meningkat “dua kali lipat”, karena perpindahan massal dari utara Gaza ke selatan.
Al-Nawajha mengatakan akibat perang, kelahiran prematur semakin meningkat. Rumah sakit di Jalur Gaza hampir runtuh akibat blokade Israel memutus aliran listrik dan pengiriman makanan serta kebutuhan lainnya ke wilayah tersebut.
Warga Gaza kekurangan air bersih, kehabisan obat pengurang rasa sakit dan mencegah infeksi. PBB mengatakan 50.000 wanita hamil di Gaza tidak dapat mengakses layanan kesehatan rutin. 180 perempuan melahirkan setiap hari, dan 5.500 bayi telah lahir sejak 7 Oktober.