CAKRADANA pada awal karirnya mendapatkan kepercayaan penuh dari penguasa Banten yaitu Sultan Ageng Tirtayasa. "Sebuah sumber Inggris menggambarkan tahun 1666 sebagai orang yang paling disukai Sultan dan Guilhen tak ragu menulis: Jelas bahwa ia adalah anak emas raja," kata Claude Guillot dalam bukunya Banten: Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII.
Cakradana merupakan seorang Syahbandar Utama Kerajaan Islam Banten. Dengan jabatan mentereng itu, dirinya diberi gelar Kyai Ngabehi Cakradana oleh Sultan Banten. Awalnya, Cakradana yang bernama asli Tantseko adalah seorang pandai besi keturunan China.
Tidak diketahui pasti tempat dan tanggal kelahiran Cakradana. Tetapi berdasarkan dokumen pada tahun 1680 disebut 'tua'. Jadi, diperkirakan pada saat itu berumur 50 tahun atau kelahiran di tahun sebelum 1630 an.