Sorry, your country is not allowed to access this content.

Ditanya soal Swasembada Pangan, Jokowi Sebut Iklim Sangat Pengaruhi Produktivitas Pangan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa butuh proses yang panjang untuk Indonesia menuju ke swasembada pangan. Hal tersebut dikarenakan iklim yang tidak menentu.

Jokowi mengatakan bahwa produktivitas pangan negara-negara lain dalam 2 tahun terakhir ini juga mengalami penurunan akibat perubahan iklim.

Diketahui, Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan pemberian bantuan pompa untuk pengairan sawah dan pertanian, yang dikenal sebagai pompanisasi di Desa Layoa, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Jumat, 5 Juli 2024.

Presiden juga menjelaskan bahwa pompanisasi ini juga sebagai upaya antisipasi pemerintah terhadap kemungkinan kekeringan yang panjang di masa mendatang. "Artinya dari 1 paling tidak minimal kedua, kalau bisa ketiga ini akan meningkatkan produktivitas beras kita secara nasional," ucap Presiden.

Pompanisasi tersebut juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim global. "Arahnya ke sana dan juga untuk mengantisipasi kekeringan panjang yang terjadi di semua negara," lanjut Presiden.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian melaksanakan program pompanisasi di seluruh wilayah Indonesia. Untuk Kabupaten Bantaeng, pemerintah telah menyalurkan 80 unit pompa dari 150 unit pompa yang dibutuhkan.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut adalah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh, dan Pj. Bupati Bantaeng Andi Abubakar.

Reporter: Raka Dwi Novianto

Produser: Reza Ramadhan
(whf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Top