Ribuan orang menggelar unjuk rasa di Yerusalem, Selasa (18/6), menuntut pemilihan umum baru dan diakhirinya perang di Gaza.
Warga Israel menuduh PM Israel Benjamin Netanyahu mengutamakan kepentingan politik di atas segalanya. Mereka mengatakan pemerintah telah kehilangan kendali atas perang yang telah berlangsung selama 8 bulan dan telah menuntut kesepakatan untuk menghentikan pertempuran dan memulangkan para sandera.
Netanyahu membantah tuduhan tersebut dan mengaku mengutamakan kepentingan terbaik negara. Pembicaraan gencatan senjata selama berbulan-bulan gagal menemukan titik temu antara Hamas dan para pemimpin Israel.
Senin (17/6), Netanyahu membubarkan Kabinet Perangnya, langkah konsolidasi pengaruh atas perang Israel-Hamas dan kemungkinan akan memperkecil kemungkinan gencatan senjata di Jalur Gaza dalam waktu dekat.
Selama perang Israel-Hamas menewaskan 37.100 orang, menurut KemenKes Gaza.
