Ribuan warga Palestina di Rafah khawatir bila Israel melakukan invasi darat ke kota tersebut. “Kemana kita bisa pergi?” adalah pertanyaan paling umum di antara orang-orang di Rafah.
Dalam beberapa bulan, sebagian besar wilayah utara rata dengan tanah, dalam upaya mencari kelompok Hamas. Setelah berbulan-bulan Israel membatasi bantuan ke wilayah utara, sekitar 300.000 orang yang masih tinggal di sana berada di ambang kelaparan, menurut PBB.
Menhan Israel Yoav Gallant bertemu dengan para pejabat tinggi bahas persiapan invasi Rafah, kata kantornya. Komunitas internasional, termasuk AS, menyuarakan keberatan keras terhadap rencana serangan tersebut, tindakan tersebut akan membahayakan sekitar 1,4 juta warga Palestina yang berlindung di Rafah.
Israel mengaku pertemuan itu bahas rencana evakuasi warga sipil dan pengiriman makanan dan medis ke Gaza. Israel mengaku melonggarkan kendali di utara, namun masih melancarkan serangan udara untuk menangkap Hamas.