Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Hal ini menandakan bergabungnya Partai Demokrat dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah hampir 10 tahun berada di luar pemerintahan. Sepak terjang AHY dan Partai Demokrat hingga sampai di tahap ini berawal pada 2 Maret 2023, Partai Demokrat mendeklarasikan dukungannya kepada Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Namun kebersamaan AHY dan Anies tidak berlangsung lama. Dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat pada 1 September 2023, Partai Demokrat secara resmi mencabut dukungannya kepada Anies Baswedan. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut marah besar dan kecewa dengan terpilihnya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bacawapres mendampingi Anies Baswedan.
Usai mencabut dukungannya terhadap Anies Baswedan, dalam Rapimnas pada 21 September 2023, AHY dan Partai Demokrat resmi memberikan dukungannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra, sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Dukungan ini menjadi langkah awal Partai Demokrat bersama 9 partai lainnya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Pada 14 Februari 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang didukung oleh Partai Demokrat meraih suara tertinggi sementara dalam Pilpres 2024, mengalahkan 2 paslon lainnya. Sementara dalam pemilihan legislatif, Partai Demokrat juga turut masuk dalam partai dengan perolehan suara tertinggi terbanyak.
Kemenangan sementara Prabowo-Gibran dan Partai Demokrat di pemilihan legislatif menjadikan tanggal 21 Februari 2024 sebagai momen bersejarah bagi AHY dan Partai Demokrat. AHY ditunjuk dan dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri ATR/BPN, menggantikan menteri sebelumnya, Hadi Tjahjanto yang ditunjuk menjabat Menko Polhukam menggantikan menteri sebelumnya, Mahfud MD. Setelah hampir 1 dekade di luar pemerintahan, Partai Demokrat dan AHY kembali bergabung dalam pemerintahan di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo.
Produser: Kristo Suryokusumo