Pelepah daun pinang ternyata memiliki nilai ekonomis bagi mahasiswa di Universitas Jambi. Pelepah pinang diubah menjadi mangkok dan piring makan yang sudah diproduksi hingga ke Jawa dan Bali. Meski harganya murah, tapi peminatnya dan pangsa pasarnya cukup menjanjikan karena ramah lingkungan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno memberikan sertifikat atas hasil industri kreatif ini. Usaha kreatif ini berawal dari seorang dosen UNJA yang meneliti pohon jenis palem di Provinsi Jambi. Dari 11 kabupaten dan kota di Provinsi Jambi hanya ada dua kabupaten yang terdapat bahan tersebut. Yakni Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur yang memiliki petani pinang.
Untuk memproduksi pelepah pinang jadi piring dan mangkuk, dibutuhkan banyak karyawan. Sebelum menjadi piring dan mangkuk, pelepah pinang memasuki penjemuran di green house (rumah penjemuran). Setelah kering barulah memasuki proses pembentukan dengan alat yang disiapkan. Usai tercetak mejadi piring dan mangkuk, barulah digunting agar terlihat rapi. Untuk harga jual Rp4.000 hingga Rp6.000 per satuan.
Kontributor : Azhari Sultan Jambi