Bagi jutaan warga Inggris, keadaan berubah dari buruk jadi lebih buruk, setelah janji pemotongan pajak besar yang tidak didanai, memicu gejolak di pasar keuangan dan menyebabkan nilai pound Inggris jatuh ke rekor terendah terhadap dolar AS minggu ini.
Rencana ekonomi pemerintahan PM Liz Truss tidak memuaskan para pelaku bisnis. Penurunan pound menghantam bisnis karena bahan dan komoditas impor seperti gas alam yang dihargai dalam dolar akan lebih mahal.
Bisnis dipaksa membebankan biaya pada konsumen, yang akhirnya mendorong inflasi sudah mendekati level tertinggi dalam 40 tahun di angka 9,9%. Tekanan lain pada tagihan energi rumah tangganya naik meskipun rencana Truss membatasi kenaikan 80% yang lebih dahsyat karena harga gas alam melonjak.
Pejabat ingin mensubsidi tagihan energi yang melonjak tajam untuk rumah dan bisnis. Dana Moneter Internasional memperingatkan subsidi perburuk inflasi dan krisis biaya hidup.
Sumber APTN