Setelah 2 tahun ditiadakan, pelaksanaan tradisi arakan ogoh-ogoh kembali digelar. Pengarakan dilakukan di sejumlah banjar yang ada di Kabupatan Bangli, Bali. Seperti yang dilakukan warga Banjar Penida Kelod, Desa Tumbuku, Kec. Tumbuku.
Arakan ogoh-ogoh dilakukan secara terbatas dan dengan prokes yang ketat. Sebelum arak-arakan ogoh-ogoh, warga menggelar Pecaruan Tawur Kesanga. Ritual tersebut digelar untuk membersihkan alam semesta beserta isinya.
Arakan ogoh-ogoh biasanya digelar di hari pengerupukan, sehari jelang Hari Raya Nyepi. Ogoh-ogoh selanjutnya dibakar untuk menciptakan ketenangan ibadah umat Hindu.
Kontributor: Ari Wiradarma