Sorry, your country is not allowed to access this content.

DPR RI Sebut Data PDN yang Bocor Tak Ter-backup Sebuah Kebodohan

Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 terserang ransomware Brainchiper yang menyerang data-data milik kementerian/lembaga. Saat ini, Pihak terkait masih terus berusaha untuk memperbaiki data-data yang terserang agar bisa kembali.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengakui tak memiliki back-up atau cadangan data. Sehingga, data-data yang riskan hilang tidak bisa dikembalikan, yang bisa membuat negara mengalami kerugian besar.

Kepala BSSN Letjen (Purn) Hinsa Siburian mulanya menyebut mereka memiliki masalah dalam tata kelola. Hal tersebut disampaikannya dalam rapat antara Komisi I DPR, Kominfo, dan BSSN di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/024).

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid yang mendengar pernyataan tersebut merasa bahwa itu merupakan suatu kebodohan. Menurutnya, Kominfo dan BSSN harusnya sudah menyadari akan serangan-serangan siber dan memiliki cadangan data agar tidak terjadi hal yang tak diharapkan.

Kominfo, BSSN, Polri, dan juga Telkom, saat ini masih berusaha untuk melakukan perbaikan terhadap data-data yang mendapat serangan ransomware Brainchiper. Setidaknya, ada 282 kementerian/lembaga dan pemerintah terkunci dan tersandara peretas.

Reporter: Muhamad Fadli Ramadan

Produser: Reza Ramadhan
(whf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Top