Video Terkini Kalam

Hendaklah kita berbagi, karena berbagi dengan sesama adalah investasi langsung kepada Allah SWT. Dengan berbagi, semua akan dilipatgandakan oleh-Nya.

Covid-19 mengajarkan kepada kita untuk membangun kebersamaan global.

Sepanjang sejarah manusia sesungguhnya berada dalam kerugian kecuali mereka yang memiliki kualitas iman.

Orang-orang yang bangkrut kelak di hadapan Allah SWT adalah bukanlah mereka yang tidak punya harta.

Allah SWT membagi orang beriman menjadi dua tingkatan, pertama dia beriman tanpa ilmu. Dan kedua beriman dengan ilmu, dan inilah yang tingkatannya sangat tinggi.

Puasa Ramadhan dapat menempa, dapat membangun karakter kemanusiaan kita menjadi karakter mulia. Karakter mulia inilah yang kita kenal dengan akhlakul karimah.

Menghadapi keadaan yang penuh ujian seperti sekarang ini, mari kita belajar kepada apa yang disampaikan filsuf, ilmuwan, dan dokter, Ibnu Sina. Ia menyampaikan bahwa kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan sikap adalah separuh daripada obat dan kesabaran adalah awal dari kesembuhan.

Ada empat golongan, empat sikap dan tanda orang yang kelak dikatakan Nabi Muhammad SAW sebagai penghuni surga. Simak tausiyah selengkapnya dari pembimbing Al Malik Umra & Hajj Ustaz M Najmi Fathony dalam video berikut ini.

Pandemi corona mengajarkan kita hikmah-hikmah penting di balik suasana tersebut. Covid-19 mengajarkan akan kelemahan kita, keterbatasan kita, bahwa kita manusia tidak mampu menghadapi satu makhluk Allah SWT yang kecil itu.

Bulan Ramadhan kali ini, Allah SWT menjadikannya berbeda dengan bulan-bulan Ramadhan sebelumnya secara sosial. Lewat hal ini Allah SWT ingatkan agar kita kembali mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan ragam peribadatan-peribadatan atau ubudiyah.

Kondisi pandemi virus corona yang tengah melanda dunia global adalah merupakan bagian dari ujian Allah SWT. Mari kita jadikan pandemi corona sebagai tangga naik, untuk meningkatkan derajat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Ramadhan adalah sekolah. Ramadhan adalah madrasah atau penggembelengan untuk menjadi insan-insan yang takwa. Sarananya adalah puasa, menahan diri dari berbagai hal yang membatalkan puasa.