Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali 'ngegas' soal potensi Indonesia lepas landas menjadi negara maju dalam 15-30 tahun mendatang. Mengingat, mulai 2030 bonus demografi akan semakin terasa, terutama di tahun tersebut usia produktif mencapai puncaknya.
"Bolak-balik saya sampaikan bahwa negara kita memiliki kesempatan, memiliki peluang untuk menjadi negara maju. Diprediksi dengan hitung-hitungan, diprediksi dengan kalkulasi-kalkulasi baik GDP maupun income per kapita, peluangnya besar bahwa kita akan menjadi negara maju," katanya dalam Pembukaan Rakerkesnas tahun 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Rabu (24/4/2024).
"15-20 tahun ke depan menjadi sebuah periode yang krusial karena puncak bonus demografi berada di tahun 2030an. Puncak bonus demografi ada di 2030 dan 68 persen penduduk kita berada di usia produktif. Ini kesempatan besar, dan peluang itu hanya terjadi sekali dalam setiap periode peradaban suatu negara. Kalau kita bisa menggunakan kesempatan ini, kita bisa melesat menjadi negara maju. Kalau tidak, ya mohon maaf...," imbuhnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan tentang kegagalan negara-negara Amerika Latin yang tidak dapat memanfaatkan kesempatan di era 60-70an untuk menjadi negara maju. Sehingga, sampai hari ini negara-negara yang dimaksud masih berstatus negara berkembang.
"Negara-negara di Amerika Latin di tahun 60, 70 sudah menjadi negara berkembang, tetapi karena tidak bisa menggunakan peluang yang ada, sampai saat ini juga tetap menjadi negara berkembang. Ini tidak boleh terjadi di negara kita, Indonesia," tegasnya.
Yuk Subscribe https://www.youtube.com/@OfficialSINDOnews
Tanggal Tayang: 24 April 2024
Website: https://www.sindonews.com/
Profile: https://index.sindonews.com/about/
Facebook : https://www.facebook.com/sindonews/
Instagram: https://www.instagram.com/sindonews/
Twitter: https://twitter.com/SINDOnews
Tiktok: https://www.tiktok.com/@sindonews
#jokowi #negaramaju #indonesia
