Akhir Desember 2019 seluruh mata dunia tertuju ke Wuhan, China. Ribuan orang terinfeksi virus mematikan yang belakangan disebut Covid-19. Perlahan tapi pasti Covid-19 menyebar ke seluruh penjuru dunia. Hingga WHO menyebut statusnya sebagai pandemi. Indonesia pun mengevakuasi ratusan WNI dari Wuhan.
Awal Februari 2020, 238 WNI diterbangkan dari Wuhan ke Natuna. Untuk diisolasi selama 14 hari sebelum diizinkan kembali ke kampung halaman. Indikasi Covid-19 sudah masuk Indonesia mulai bermunculan. Di antaranya adanya WNA yang dinyatakan positif sepulang dari Indonesia. Pemerintah pun tegas membantah para WNA tersebut tidak terinfeksi di Indonesia.
Baru pada 2 Maret 2020, Presiden Jokowi mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Korbannya seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya, 31 tahun asal Depok. Setelah ditelusuri penularan dari WNA asal Jepang. Selang beberapa hari kemudian, 11 Maret 2020, muncul kasus pertama WNI meninggal akibat Covid-19. Korban meninggal di Solo, laki-laki berusia 59 tahun, sebelumnya menghadiri seminar di Bogor. Tracing pun dilakukan lantaran seminar digelar di hotel dan pesertanya dari berbagai daerah.
Tak hanya rakyat jelata, kalangan pejabat pun mulai terinfeksi Covid-19. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi nyatakan positif pada 14 Maret 2020. Menyusul kemudian, Wali Kota Bogor Bima Arya beberapa hari kemudian. Massifnya penularan membuat Presiden mengumumkan PSBB pada 31 Maret 2020. PSBB tersebut diatur dalam Permenkes RI Nomor 9 Tahun 2020.
Satgas Penanggulangan Covid-19 pun agresif mengkampanyekan pencegahan penularan. Serta penanganan korban baik di rumah sakit maupun yang sudah meninggal. Belakangan krisis kesehatan berkembang menjadi krisis perekonomian. Pandemi membuat roda ekonomi tersendat, akibatnya PHK bermunculan.
Berlarut-larutnya pandemi membuat beberapa negara mengembangkan vaksin. Indonesia pun tak mau ketinggalan. Presiden Jokowi mengutus Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, mengurusnya. Kerjasama antara Bio Farma dan Sinovac untuk memproduksi vaksin pun terwujud. Ditambah kerjasama pengadaan vaksin dengan UEA. Vaksin Merah Putih karya anak bangsa pun dikembangkan.
Ini kerja sama yang win-win, menang-menang, bahwa Bio Farma bukan tukang jahit, tapi kesepakatan Bio Farma dengan Sinovac ada namanya transfer knowledge, transfer teknologi, ini yang perlu digaris bawahiā€¯. Pemerintah memperkirakan vaksinasi mulai dilakukan awal 2021. Di akhir tahun, Jokowi kecewa karena indikator kasus Covid-19 di Indonesia memburuk. Ia mewanti-wanti jajarannya bekerja lebih baik lagi. Hingga 1 Desember 2020, kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 543.975. Dengan total pasien meninggal 17.081 orang dan total sembuh 454.879 orang.