Awan panas disertai banjir lahar dari Gunung Semeru menerjang sejumlah aliran sungai pada Minggu sore, membuat para penambang pasir di kaki Gunung Semeru panik menyelamatkan diri.
Para penambang pasir berhamburan bersama truk-truk mereka setelah diberitahu oleh petugas bahwa awan panas disertai banjir lahar dari Gunung Semeru mulai terjadi. Meski secara visual tidak terlihat akibat tertutup kabut, awan panas tersebut terekam oleh Pos Pengamatan Gunung Api Semeru dengan amplitudo maksimal 22 milimeter selama 478 detik, disusul dengan banjir lahar hujan dengan amplitudo maksimal 32 milimeter.
Banjir lahar membawa material vulkanik berupa pasir dan bebatuan, menerjang sejumlah daerah aliran sungai dengan debit yang besar. Akibatnya, jalur alternatif Lumajang-Malang melalui Curah Kobokan ditutup total. Awan panas dan banjir lahar ini terjadi setelah kawasan puncak Gunung Semeru diguyur hujan deras.
Baca artikel: Detik-detik Dahsyatnya Banjir Lahar Gunung Semeru setelah Luncurkan Awan Panas