Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Rabu mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
Haniyeh terbunuh dalam dugaan serangan Israel di rumahnya di Teheran, tepat setelah dia menghadiri pelantikan presiden baru Iran.
Wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Andrey Nastasyin menyebut serangan itu sebagai “pembunuhan politik” dan mengatakan penyelenggaranya “sadar akan konsekuensi berbahaya dari tindakan ini terhadap seluruh wilayah.”
“Tidak ada keraguan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh akan berdampak sangat negatif pada jalannya kontak tidak langsung antara Hamas dan Israel, dalam kerangka perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza yang dapat diterima bersama,” katanya. ditambahkan.