Cekcok Antar Tetangga di Maros Berujung Maut, Warga Tewas Terkena Parang
Senin, 17 Oktober 2022 - 09:50 WIB
Tersinggung ucapan kasar tetangganya usai memarang sang kakak, seorang adik terlibat duel. Perselisihan ini akhirnya berujung maut korban dengan luka sayatan parang di leher
Insiden ini terjadi di desa Patanyamang, Kec Camba, Kab Maros, Sulawesi Selatan. IM (37) diamankan pihak kepolisian usai membunuh AF (58).
Pelaku tersinggung ucapan kasar korban, usai memarang kakak pelaku. Korban merupakan tetangga kakak pelaku, keduanya diketahui memiliki dendam pribadi.
Insiden berawal saat korban berselisih dengan kakak pelaku MG (53). Keduanya adu mulut hingga korban memarang MG dan mengakibatkan luka robek di pipi kiri.
Pelaku datang bermaksud untuk melerai, namun korban mengeluarkan kata kasar dan ayunkan parang ke pelaku. Mereka adu duel hingga akhirnya parang mengenai leher korban hingga tewas di tempat.
Polisi segera lakukan olah TKP, memeriksa jenazah korban hingga memeriksa sejumlah saksi. Polisi juga turut menyita barang bukti berupa 3 parang panjang milik korban, pelaku dan kakak pelaku. Akibat perbuatannya, pelaku diancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Kontributor: Wahyu Ruslan
Insiden ini terjadi di desa Patanyamang, Kec Camba, Kab Maros, Sulawesi Selatan. IM (37) diamankan pihak kepolisian usai membunuh AF (58).
Pelaku tersinggung ucapan kasar korban, usai memarang kakak pelaku. Korban merupakan tetangga kakak pelaku, keduanya diketahui memiliki dendam pribadi.
Insiden berawal saat korban berselisih dengan kakak pelaku MG (53). Keduanya adu mulut hingga korban memarang MG dan mengakibatkan luka robek di pipi kiri.
Pelaku datang bermaksud untuk melerai, namun korban mengeluarkan kata kasar dan ayunkan parang ke pelaku. Mereka adu duel hingga akhirnya parang mengenai leher korban hingga tewas di tempat.
Polisi segera lakukan olah TKP, memeriksa jenazah korban hingga memeriksa sejumlah saksi. Polisi juga turut menyita barang bukti berupa 3 parang panjang milik korban, pelaku dan kakak pelaku. Akibat perbuatannya, pelaku diancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Kontributor: Wahyu Ruslan
(sir)