Bentrok pengunjuk rasa dengan polisi terjadi di depan Gedung Parlemen Libanon di kota Beirut. Pengunjuk rasa yang berasal dari pendukung politisi Kristen berusaha memasuki Gedung Parlemen saat sidang anggota DPR setempat tengah berlangsung.
Pengunjuk rasa menilai, Perdana Menteri Libya mengambil keuntungan di tengah kosongnya kursi Presiden sejak tahun lalu. Libanon merupakan negara satu-satunya di Jazeera Arab yang mempunyai keunikan dalam pembagian kekuasaan politik.
Kursi Presiden akan diberikan kepada kelompok minoritas Kristen. Kursi Perdana Menteri kepada kelompok Islam, dan juru bicara Parlemen diberikan kepada politisi kelompok Syiah.