Perang Tomat, Hajatan Pamungkas Ngaruat Bumi di Desa Cikareumbi Lembang

Berton-ton tomat terlempar ke udara, masing-masing melesat cepat ke arah peserta dan warga saat tradisi Perang Tomat berlangsung di Desa Cikareumbi, Cikidang, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (28/10).

Iringan musik tradisional mengiringi pekik gempita para warga yang antusias mengikuti hajatan yang merupakan pemuncak rangkaian upacara ngaruat bumi dan hajat buruan di kampung penghasil tomat tersebut.

Ngaruat Bumi atau numbal digelar petani dan warga Cikareumbi setahun sekali sebagai bentuk syukur atas kesuburan tanah. Serangkaian aktivitas dalam upacara Ngaruat Bumi Ijab Kabul serta tahap terakhir yakni Hajat Buruan, helaran dipungkasi dengan Perang Tomat.

Sebanyak dua ton tomat busuk dan gagal panen digunakan pada upacara Perang Tomat yang telah menginjak tahun ke-7 penyelenggaraan. Tahun ke tahun, penyelenggaraan semakin dinanti oleh warga dan para pengunjung yang khusus datang untuk menyaksikan Perang Tomat. Namun, hal tersebut belum dibarengi dengan peningkatan pola pikir warga yang menganggap kegiatan ini hanya sekedar tradisi rutin tahunan.

“Saya berharap kegiatan ini mengubah pola pikir warga, tak hanya sekedar rutinitas, melainkan memiliki pola pikir bagaimana meningkatkan perekonomian melalui event ini”, tutur Abah Nanu, budayawan inisiator Perang Tomat.
Top