Hanya karena menjual beras untuk membeli es krim seharga Rp 2000, seorang anak di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, harus menderita cacat seumur hidup akibat tangannya dibakar olah ayah tirinya. Ironisnya, aksi pembakaran itu disaksikan oleh ibu kandung koban tanpa memberikan pertolongan.
Korban harus menjalani perawatan medis di RS Metamedika Kota Sibolga ditemani sang nenek. Aksi kekerasan ini mendapat perhatian dari Wakil Ketua DPD Kota Sibolga saat menjenguk korban yang meminta Polres Tapanuli Tengah mengusut kasus kekerasan terhadap korban.
Kontributor: Raymond