Berawal dari kebiasaan nongkrong di warung/ seorang pemuda mantan preman di kota semarang, sukses menjadi pengusaha kuliner bubur kacang hijau, atau burjo. Tak tanggung-tanggung/ warung burjo ini bisa memperoleh omzet 60 juta rupiah per bulannya.
Setelah ditinggal kedua orang tuanya, seorang pemuda asal semarang menjadi tidak tentu arah hidupnya, 5 tahun dijalani dengan cara menyakiti orang lain, sebagai preman, dariSMA hingga kuliah, bekerja serabutan untuk meneruskan hidupnya.
amun kini semua sudah ditinggalkan, masa lalu kelam ardian artim/ sebagai seorang preman jalanan, tinggal hanya cerita, bermodal dari kepercayaan seorang teman, tahun 2019 ardian membuka warung mie dan bubur kacang ijo di sekitar kampusIAIN ngaliyan, Semarang.
Pemuda 27 tahun ini kini telah sukses mengelola warung makan bernama Burjoni,di Jalan Sirojudin,Tembalang,Semarang,Jawa Tengah.
Warung makan dengan menu bubur kacang hijau, mie instan serta menu nasi lainnya ini dibuat lebih modern, dan tentu saja nyaman untuk tempat nongkrong, terutama bagi kalangan mahasiswa di sekitar kampus undip tembalang. Walaupun mengaku tidak bisa masak,Artim berusaha menghadirkan menu spesial andalan warung Burjoni, yaitu ayam bumbu bali, yang dibuat langsung oleh 3 karyawannya.
